Tujuan (Tidak Boleh) Menghalalkan Cara

Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Pilpres adalah salah satu ikhtiar untuk merubah nasib bangsa ini ke arah yang lebih baik. Akan tetapi, Jokowi saja atau Prabowo saja tidaklah akan sanggup merubah bangsa ini. Ayat di atas menyebutkan kata 'mereka'. 'Mereka' berarti banyak orang, bukan satu orang. Maka yang bisa merubah nasib bangsa ini adalah seluruh rakyat masyarakat bangsa ini.

Ayat di atas juga menyebutkan bahwa pada akhirnya kehendak Tuhanlah yang akan berlaku. Man proposes, God disposes. Maka, siapapun presiden yang terpilih, jika Tuhan tidak berkenan, maka negara ini tidak akan menjadi lebih baik di bawah kepemimpinannya. Dan juga sebaliknya, siapapun presiden yang terpilih, jika Tuhan menghendaki, maka negeri ini akan menjadi lebih baik di bawah kepemimpinannya. Maka inilah yang terpenting yang seringkali dilupakan, yaitu meminta dan berdoa ke Tuhan agar Dia berkenan memajukan negeri ini. Bukannya malah berdoa agar si A yang menang, atau si B yang kalah.

Jelaslah jika bangsa ini ingin maju, maka ikhtiar pertama adalah selalu berdoa meminta kepadaNya, dan selanjutnya seluruh rakyat harus mau merubah dirinya untuk menjadi lebih baik, menjadi insan yang lebih baik. Ini sangat kontradiktif dengan apa yang terjadi selama masa kampanye pilpres ini. Begitu banyaknya black campaign dan negative campaign. Praktek 'tujuan menghalalkan cara' terjadi dimana-mana. Tuhan yang maha baik pasti menghendaki yang baik-baik dari hamba-hambanya. “Innamal A'malu Binniyat”. Bukan hanya perbuatan baik saja yang disyaratkan untuk mencapai tujuan baik. Bahkan niatpun yang merupakan cikal bakal dari suatu perbuatan, harus benar-benar baik dan lurus. Bagaimana Tuhan akan mengabulkan doa dari mereka yang menyukai fitnah dan ghibah? Bagaimana mungkin negara ini akan menjadi lebih baik jika praktek-praktek kotor terus saja dilakukan bahkan sejak awalnya? Maka harapan untuk mencapai hal yang baik tapi dengan menggunakan cara yang salah tak lebih hanyalah impian semu belaka.

Siapapun yang terpilih menjadi presiden nanti, tidaklah akan menjamin bisa membawa negara ini ke arah yang lebih baik. Sebagai rakyat biasa, tugas kita adalah berdoa dan sebisanya merubah diri kita sendiri dan lingkungan sekitar kita ke arah yang lebih baik. Sebagai sumbangan nyata terhadap perubahan bangsa ini secara keseluruhan. Menggantungkan perubahan bangsa hanya ke Prabowo saja atau ke Jokowi saja bukanlah suatu pilihan bijaksana. Apalagi kalau sampai saling bermusuhan sampai-sampai menghalalkan segala cara.

...