"Mens Sana In Corpore Sano" - Roman poet Juvenal, atau “a sound mind in a healthy body”, jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat. Manusia terdiri dari lahir-batin-fikir yang saling berkaitan satu sama lain. Badan yang sehat pasti akan menyehatkan batiniah dan fikirannya juga. Demikian pula sebaliknya, badan yang tidak sehat akan mempengaruhi kesehatan batiniah dan fikirannya juga.
Lari adalah olahraga yang paling murah dan menyehatkan. Lari sangat berkaitan dengan pernafasan. Pernafasan sangat berkaitan dengan detak jantung. Detak jantung sangat berkaitan dengan ketenangan pikiran. Maka lari yang benar akan menyehatkan paru-paru, menambah aliran pasokan oksigen ke seluruh tubuh, melancarkan aliran darah dan menghilangkan penyumbatan-penyumbatan, menguatkan jantung, dan menenangkan pikiran. Syaratnya adalah: "Larilah sesuai dengan iramamu sendiri". Setiap orang punya irama lari sendiri. Irama lari ini sangat tergantung kepada kondisi fisik masing-masing orang. Seseorang yang telah menemukan irama larinya sendiri, dia akan enjoy menikmati larinya dan tidak akan mudah lelah.
'Penyakit' dari olahraga lari adalah sama dengan 'penyakit' dari olahraga lainnya, yaitu over atau berlebihan. Ini terutama terjadi jika seseorang merasa bahwa dirinya sangat sehat karena olahraganya. Kepercayaan diri yang terlalu tinggi ini biasanya akan menumbuhkan ego bahwa 'aku lebih sehat atau lebih hebat dari orang lain', dan selanjutnya akan timbul keinginan untuk berkompetisi.
Berkompetisi adalah baik jika niatnya adalah untuk menambah motivasi berolahraga, yaitu agar tubuh semakin bugar dan sehat. Kompetisi menjadi tidak baik jika sudah mengarah ke keinginan untuk menang. Kompetisi seperti ini seringkali justru menimbulkan penyakit bagi tubuh, contoh mudahnya adalah patah tulang. Jika sudah seperti ini, maka olahraga tidak lagi menyehatkan, tapi malah merusak tubuh. Dan ini harus disadari oleh setiap pelaku olahraga. Apalagi jika sudah menghilangkan sportivitas, maka mentalpun jadi ikut rusak.
Kesehatan adalah tujuan dari olahraga, kesehatan lahir-batin-fikir. Prestasi adalah bonus, tidak boleh terlalu dikejar, apalagi jika sampai menghalalkan segala cara. Sportivititas harus dijunjung tinggi, karena tanpa itu, olahraga bukan lagi menjadi kesenangan, tapi akan berubah menjadi siksaan dan kutukan.
Jika lari bisa menjadi kebiasaan olahraga di negeri ini, bisa diharapkan bahwa akan banyak permasalahan kesehatan, bahkan permasalahan sosial yang bisa diselesaikan dengan sendirinya. Badan sehat, pikiran sehat, batin sehat, maka tingkah laku dan perbuatanpun akan menjadi sehat. Perbuatan jahat akan berkurang, perbuatan baik bertambah banyak. Dan negeri inipun akan menjadi negeri yang jaya.
Jika lari bisa menjadi kebiasaan olahraga di negeri ini, bisa diharapkan bahwa akan banyak permasalahan kesehatan, bahkan permasalahan sosial yang bisa diselesaikan dengan sendirinya. Badan sehat, pikiran sehat, batin sehat, maka tingkah laku dan perbuatanpun akan menjadi sehat. Perbuatan jahat akan berkurang, perbuatan baik bertambah banyak. Dan negeri inipun akan menjadi negeri yang jaya.
...