Sukses, sukses, dan sukses. Itu adalah tiga kata kunci dari kehidupan manusia jaman sekarang. Semua orang ingin sukses. Ini baik, karena keinginan untuk sukses akan mendorong seseorang untuk berusaha dan bekerja keras demi kehidupan yang lebih baik. Beragam motivasi dan teknik untuk sukses disampaikan oleh para motivator yang laku keras di masyarakat. Cerita sukses adalah cerita yang paling banyak diminati, baik fiksi maupun kisah nyata.
Tidak ada yang salah dengan keinginan untuk sukses, selama keinginan sukses tidak berubah menjadi beban hidup. Menjadi sesuatu yang harus dicapai apapun caranya dan apapun resikonya. Jika sudah seperti itu, maka kesuksesan bisa berubah menjadi kutukan. Apalagi jika tolok ukur sukses adalah uang, uang, dan uang. Tetapi siapa yang peduli? Magnet sukses terlalu berat untuk dapat dilawan oleh manusia normal.
Manusia terdiri dari lahir, batin, dan pikir. Seseorang baru dapat dikatakan sukses jika bisa sukses di ketiga hal tersebut. Dan biasanya, seseorang yang sukses batinnya, malah akan meninggalkan sukses lahiriah. Hal ini karena perbedaan definisi dari sukses batin dan sukses lahir yang seolah saling bertolak belakang. Antara lain adalah: bahwa sukses lahir adalah kemampuan seseorang untuk memenuhi keinginan dari hawa nafsunya. Sedangkan sukses batin adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan hawa nafsunya.
Contoh: hidup mewah adalah menunjukkan sukses lahiriah, sedangkan hidup sederhana adalah menunjukkan sukses batiniah (bukan dalam arti miskin atau pas-pasan).
Sepintas, sukses lahir dan sukses batin adalah hal yang bertentangan. Akan tetapi dari gambar di samping terlihat bahwa keduanya membentuk sudut 90 derajat. Orang yang hanya mementingkan sukses lahir akan bergerak lurus ke atas, dan mengabaikan sukses batin. Sedangkan orang yang mencurahkan hidupnya untuk mencapai sukses batin, akan bergerak lurus ke kanan, dan mengabaikan sukses lahir. Terlalu mementingkan sukses lahir jelas tidak baik. Sedangkan terlalu mementingkan sukses batin, akan menimbulkan kontroversi, karena kurang membumi. Maka arah diagonal, atau kombinasi dari sukses lahir dan sukses batin, adalah pilihan yang paling realistis. Akan tetapi bagaimanapun juga sukses batin adalah jauh lebih baik daripada sukses lahir. Sayangnya menggeser sukses lahir menuju sukses batin bukanlah hal yang mudah. Salah satu caranya adalah dengan mengejar sukses pikir. Karena semakin maju cara berpikir seseorang, maka akan semakin terbuka wawasannya. Dan semakin luas wawasan berpikir seseorang, maka dia akan menyadari betapa berharganya sukses batin.
...