Cinta = Benci ???

Saya sangat perhatian dengan harga suatu barang. Selalu mencari tahu apakah ada barang yang sama tapi harganya lebih murah. Mungkin begitu cerewetnya sampai-sampai pernah seorang teman mengatakan kalau saya ini mencintai uang. Lho...kok bisa? Karena kata dia, dan mungkin juga kata orang lain juga, orang yang mencintai sesuatu pasti akan membicarakan sesuatu itu terus-terusan. Perkataan ini membuat saya tepekur. Saya kan ingin berhemat, apakah mungkin kalau saya ini memang mencintai uang? Karena buktinya memang saya sering ribut tentang harga, yang berarti itu adalah uang juga.

Mari kita telaah lebih lanjut. Kalau:
Membicarakan sesuatu terus menerus = Cinta

Bagaimana dengan benci? Karena orang yang benci sesuatu juga akan sering membicarakan sesuatu tersebut bukan? Maka:
Membicarakan sesuatu terus menerus = Benci

Sehingga bisa disimpulkan:
Cinta = Benci
Ini mungkin ada benarnya juga. Ada semacam persamaan antara keduanya, yaitu perasaan yang meluap-luap. Hingga sering dikatakan: antara cinta dan benci hanya dibatasi oleh garis yang tipis, atau jangan terlalu membenci seseorang karena nanti kamu bisa mencintainya, atau kalau cinta ditolak maka timbullah kebencian, dan seterusnya...
Tetapi serius...cinta = benci ??? Saya rasa ya tidaklah...

Jadi kalau dikatakan bahwa orang yang sering membicarakan sesuatu berarti mencintai sesuatu itu, saya pikir itu hanya 50% saja kebenarannya maksimal, bisa jadi kurang dari itu. Jadi pernyataan itu bukanlah pernyataan yang harus diyakini 100%. Kesimpulan: Berhati-hatilah dengan keyakinan-keyakinan kita, karena
bisa jadi kita akan menuduh, atau bahkan menghakimi orang lain yang tidak sesuai dengan kenyataannya. Itu fitnah namanya ;-)
...