Resonansi


Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetardan memiliki frekuensi yang sama (atau kelipatan bilangan bulat dari frekuensi itu), dst.

Tubuh manusia penuh berisi perangkat yang berfungsi sama dengan garpu tala, baik perangkat lahir, batin, maupun fikir. Itulah sebabnya kemarahan seseorang bisa menyulut kemarahan orang lain. Demikian juga dengan empati, kesedihan, dan perasaan-perasaan lain. Karena itulah juga seseorang harus menunjukkan sikap hormat kepada orang lain, bila dia ingin dihormati oleh orang tersebut. Seseorang bisa saja memaksa orang lain untuk menghormati dia, tetapi rasa hormat tersebut tidaklah akan tulus, hanya di permukaan saja. Dan demikianlah seterusnya.

Hanya saja garpu tala manusia tidaklah statis. Garpu tala manusia bisa menjadi peka, mudah bergetar, tetapi juga bisa menjadi kaku, bahkan berkarat. Seseorang yang sering terekspos dengan frekuensi buruk akan mengaktifkan dan membuat peka garpu tala negatifnya. Dan selanjutnya dia akan sering memancarkan, menyebarkan, atau meneruskan frekuensi buruk, menggunakan garpu tala negatifnya itu. Sebaliknya, garpu tala positifnya akan menjadi kaku, dan sulit bergetar.

Demikian pula dengan orang yang sering terekspos dengan frekuensi kebaikan. Maka garpu tala positifnya akan menjadi aktif, dan selalu memancarkan, menyebarkan, dan meneruskan frekuensi kebaikan tersebut. Tentu saja manusia tidak sepenuhnya menjadi garpu tala negatif semua, atau positif semua, melainkan kombinasi dari garpu tala negatif dan garpu tala positif, dengan segala variasinya. Semua tergantung manusianya sendiri, garpu tala mana yang ingin diaktifkannya. Tetapi manusia diberikan keuntungan, yaitu adanya garpu tala hati nurani yang selalu memancarkan frekuensi kebaikan. Asalkan seseorang mau melatih dirinya untuk men-tuning dirinya dengan frekuensi hati nurani, maka hidupnya akan menjadi simfoni yang harmoni.

Tugas seorang manusia adalah untuk bisa meredam garpu tala dirinya yang menghasilkan frekuensi buruk dan mengaktifkan garpu tala dirinya yang menghasilkan frekuensi baik. Tugas ini sangat penting dan terkadang tidaklah sesederhana yang dibayangkan, karena entah kenapa, keburukan cepat sekali ber-resonansi dan ditiru diikuti orang banyak, sedangkan kebaikan justru susah ber-resonansi dan sulit ditiru diikuti orang banyak.

Seseorang yang biasa mengaktifkan frekuensi baik di dirinya akan mudah menerima frekuensi baik dari orang lain, dan cenderung menolak frekuensi buruk dari luar. Sebaliknya mereka senang mengaktifkan frekuensi buruk di dirinya akan mudah menerima dan menyalurkan frekuensi buruk dari orang lain, dan susah untuk menerima frekuensi baik dari luar.
...