Legaaa...



Legaaa... itulah perasaan yang muncul setiap selesai menulis, entah di kompasiana, atau di blog saya sendiri, atau bahkan di secarik robekan kertas. Kalau apa yang ada di otak ini belum dikeluarkan dalam bentuk tulisan, rasanya persis seperti orang kebelet, resah, gelisah, tidak tenang, terasa seperti ada yang mengganjal, mules, sulit konsentrasi, seperti punya hutang, dan seterusnya dan seterusnya. Persis seperti kalau kita akan melakukan kewajiban kita sehari-hari yang biasanya di waktu pagi itu (maaf kalau dipandang jorok...). Tapi mungkin hanya saya saja yang merasakan seperti itu, karena memang saya orangnya tidak sabaran. Orang lain mungkin tidak.

Tetapi menulis manfaatnya bukan lega saja, masih banyak lainnya. Berikut saya simpulkan setelah keliling dunia maya:
  1. Agar roda kreativitas kita tetap berputar, tidak berhenti dan berkarat, dan menjaga agar otak kita tidak tumpul.
  2. Meluaskan wawasan. Karena dengan menulis kita sebagian isi pikiran dikeluarkan, sehingga ada ruang kosong untuk diisi dengan hal-hal baru yang terkadang tak terpikirkan sebelumnya.
  3. Menambah ilmu. Karena sebelum menulis biasanya kita mencari referensi, dan sesudah dipublish kita juga membaca karangan orang lain.
  4. Melapangkan dada. Jika keluh kesah uneg-uneg sudah dikeluarkan, maka dada terasa lapang. Jika dada lapang, maka pikiran terang. Jika pikiran terang, hidup menjadi lebih ringan.
  5. Menambah pahala. Kali-kali saja tulisan kita bermanfaat bagi orang lain.
  6. Meng-explore suatu masalah, mempermudah mencari solusi.
  7. Meninggalkan jejak kehidupan.
  8. Meng-explore diri sendiri.
  9. Self-healing.
  10. Meditasi.
  11. Berbagi.
  12. Hobi
  13. Menggapai cita-cita.
  14. Mendapat teman baru.
Apa lagi ya...?
Wah ternyata banyak banget.
Bahkan terkadang sebuah tulisan sederhana bisa merubah arah dunia, seperti surat Samantha Smith ke Yuri Andropov Presiden Uni Soviet.
Pokoknya teruslah menulis...! Apa saja...
...