1. Idealisme yang tinggi.
2. Mencari popularitas.
3. Gabungan keduanya.
4. Lainnya.
Idealisme yang tinggi menyebabkan seseorang menggebu-gebu ingin menyampaikan dan menyebarkan apa yang menjadi keyakinannya kepada orang lain. Saya rasa semua orang pasti pernah merasakan yang seperti ini. Jadi ya maklum saja.
Popularitas dicari karena 2 alasan utama, bisnis dan eksis. Bisnis: karena populer = uang bukan? Sah-sah saja selama tidak menyalahi aturan-aturan yang berlaku. Popularitas karena ingin eksis, identik dengan keinginan untuk mendapat pengakuan dari orang lain. Ini sama dengan bangunan diri yang bersandar kepada orang lain. Rentan runtuh karena perubahan pandangan orang lain. Tapi itupun sah-sah saja selama tidak mengganggu orang lain.
Kembali ke topik kloningan untuk tulisan, kalau tujuannya hanya untuk eksis semata, maka sebaiknya sebelum menulis harus diteguhkan dahulu niat ikhlasnya. Karena dengan ikhlas kita bisa mencapai kemandirian batin, tahapan di atas kemandirian fisikal, kemandirian fikir, maupun kemandirian finansial. Dalam menulis, ada perasaan puas kalau tulisan kita dibaca orang, walaupun itu hanya 1 orang. Kepuasan semakin bertambah jika kita ikhlas menulisnya, dan pembacapun ikhlas membacanya. Jumlah pembaca seharusnya tidaklah menjadi masalah. Karena manfaat sesungguhnya dari menulis adalah bagi penulisnya sendiri. Minimal bisa membuat hati lega.
...