Ini adalah cerita lama:
Adalah hal yang umum kalau wc umum itu bau, apalagi yang baru dipakai orang lain. Biasanya kita pasti menghindari yang begini. Tapi dalam situasi mendesak, pasti kita akan masuk juga. Dan tak berapa lama bau tersebut akan tidak terasa mengganggu lagi, apalagi jika kita juga sudah ikut berpartisipasi di dalamnya. Dijamin pasti kita akan asyik di dalam sampai selesai hajat kita.
Moral cerita: Kemampuan adaptasi manusia sangatlah tinggi, tetapi bukan hanya kepada hal-hal yang baik, sayangnya juga kepada hal-hal yang buruk.
(contoh: mereka yang dulunya sangat menentang korupsi, malah ikut melakukannya saat mereka sudah masuk ke dalam sistemnya).
Cerita lainnya: Di dekat rumah ada selokan yang luar biasa baunya. Setiap kali lewat sana, pasti keluh kesah caci maki sumpah serapah muncul di dalam hati, kepada orang-orang yang suka buang sampah, atau buang hajat di sana, bahkan ke pemerintah dan kontraktornya yang membuat selokan saja sering mampet. Suatu saat saya kena flu berat sehingga waktu lewat sana tidak bau apa-apa, ini sangat menyenangkan. Celakanya, bukan hanya bau busuk yang tidak bisa tercium, bau sedap makananpun jadi tidak terasa, sehingga makan jadi terasa hambar. Setelah sembuh, setiap kali lewat selokan tersebut, sumpah serapah masih ada sedikit, tetapi muncul juga rasa sukur karena saya masih bisa merasakan bau-bauan biarpun itu busuk.
Moral kedua cerita: Menjadi biasa dengan bau busuk tidaklah baik karena bisa menghilangkan kepekaan kita. Adalah lebih baik kalau kita selalu bisa mencium bau busuk, karena dengan begitu kita bisa menjaga diri kita agar selalu wangi.
...