Bangsa Indonesia sebagian besar beragama Islam. Bangsa ini juga terkenal dengan toleransinya. Sedangkan Isalam adalah agama yang cukup ketat dalam menjalankan syariah agamanya. Dan seringkali terkesan bahwa Islam kurang toleransinya. Toh Islam bisa juga menjadi agama terbesar di negeri ini. Mungkin urutan di ataslah yang menjadi kunci sehingga Islam bisa meresap ke dalam sendi-sendi negeri ini. Tentu saja dalam arti yang positif. Dipaksa bukan berarti dengan kekerasan, tapi dengan bujukan. Terpaksa bukan berarti dengan ancaman, tapi karena diberikan pengertian. Akhirnya menjadi kebiasaan, bisa, dan luar biasa banyaknya seperti sekarang ini.
Mungkin metode ini pulalah yang seharusnya diterapkan di negeri ini untuk memperbaiki moral individu maupun moral bangsa secara keseluruhan. Bangsa ini tidak suka dipaksa-paksa, maunya diberikan kebebasan dan kepercayaan. Tapi kenyataannya justru banyak kebebasan yang kebablasan, dan kepercayaan yang disalah gunakan dan diselewengkan. Korupsi masih merupakan kegiatan nomor satu di sini bagi para pemegang kepercayaan rakyat. Bangsa ini banyak yang merasa sebagai bangsa yang mempunyai kebijaksanaan dalam bertindak dan memutuskan suatu perkara. Tapi dalam prakteknya justru banyak praktek-praktek yang bersifat kolusi dan nepotisme. Suatu bentuk kebijaksanaan yang salah arah.
Maka saya lebih memilih untuk menganggap bangsa ini adalah bangsa yang tidak bisa dipercaya, atau belum bisa dipercaya. Bangsa yang harus diawasi terus, tidak boleh diberikan kebebasan dalam mengelola sistem kenegaraan. Maka metode dipaksa-terpaksa-terbiasa-bisa-luar biasa harus diterapkan di negeri ini dengan seketat-ketatnya. Dimulai dari hal yang sederhana saja seperti kebiasaan tidak membuang sampah sembarangan, atau mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Selanjutnya bisa diterapkan ke seluruh aspek kehidupan bangsa ini. Hal ini sepintas kelihatannya sangat membatasi dan mengekang hak-hak warga negara. Tapi ini sangat penting dan mendasar. Jika hal-hal yang mendasar sudah tertata rapi, maka hal-hal yang luar biasa mungkin akan terjadi. Tapi jika hal-hal yang mendasar saja belum ditata rapi, bagaimana mungkin hal-hal yang luar biasa bisa terjadi? Sebagus apapun sebuah rumah, tidak akan langgeng jika pondasinya rapuh.
Pemaksaan adalah tindakan paling tidak manusiawi.
BalasHapusBahkan seorang manusiapun diberi pilihan apakah mau jahat atau mau baik?
Jika ia memilih jahat, apa hak kita memaksanya untuk kembali kepada kebaikan?
================
Tidak ada paksaan yang nyata-nyata. Hanya peraturanlah yang bisa memaksa orang.
================
Yang kita butuhkan adalah seorang pemimpin yang mau menjadi contoh yang baik bagi warganya. Seperti Pakde Jokowi.
Terimakasih
menang BERSAMA
Hidup Adalah Perjuangan
Memang sangat dilematis...
HapusMasalahnya Pakde Jokowi terbilang manusia yang cukup langka. Apakah bisa kita terus menerus mendapat pemimpin seperti ini...?
Hhhh
HapusPerkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)