Birokrasi Itu Ibarat Sabuk Celana


Birokrasi itu ibarat sabuk celana, terlalu longgar celana melorot, terlalu ketat perut sakit. Dua-duanya menghalangi seseorang untuk berjalan, apalagi berlari. Tentu saja sabuk akan sangat bermanfaat apabila dipakai dengan pas dan benar. Demikian menurut saya kira-kira ibarat dari birokrasi itu.

Birokrasi berasal dari bureau yang berarti meja/kantor dan kratia yang berarti pemerintahan. Atau pemerintahan yang dijalankan dari meja ke meja atau dari kantor ke kantor. Birokrasi adalah alat atau cara dari pemerintah untuk menjalankan pemerintahan sebagai sebuah organisasi dengan sekumpulan aturan dan prosedurnya dalam mencapai suatu tujuan atau manfaat tertentu, yang sayangnya terkadang aturan atau prosedur tersebut justru menghambat tujuan atau manfaat yang ingin dicapai. Hambatan yang umum dari birokrasi adalah kelambanan kerjanya.

Birokrasi sebagai sistem administrasi negara harus tetap ada, baik yang sentralisasi maupun yang desentralisasi, karena fungsinya dalam pengendalian dan pengawasan. Birokrasi diperlukan tapi tentu saja dalam proporsi yang tepat secukupnya, tidak kurang dan tidak lebih. Birokrasi yang terlalu ketat justru akan menghambat aktivitas dan kemajuan masyarakat, juga rawan timbulnya praktek kolusi kongkalikong. Terlalu longgar juga memancing penyelewengan-penyelewengan dan korupsi.

Bagaimanapun juga asas manfaat adalah yang utama. Tanpa birokrasi maka asas manfaat sulit dicapai, itu karena birokrasi dituangkan dalam bentuk peraturan dan prosedur. Peraturan adalah agar tercapai keteraturan, dan menghindari kekacauan. Manfaat tak akan tercapai dalam kekacauan maka dibutuhkan peraturan birokrasi. Tetapi birokrasipun tidak boleh menghalangi asas manfaat yang ingin dicapai. Untuk itu maka diperlukan birokrat-birokrat yang benar-benar memahami pekerjaannya, sehingga bisa fleksibel dalam bertindak tanpa mengorbankan asas birokrasinya.

Sebuah sabuk pasti punya banyak lubang untuk pengaitnya. Jika ingin berlari kencang maka lubang pengait harus dimajukan. Sebaliknya jika mau makan besar maka lubang pengait harus dimundurkan. Seorang birokrat biasanya terpaku pada aturan dan prosedur sehingga terpaku kaku pada satu lubang tertentu saja. Birokrat yang pandai akan bisa memaju-mundurkan lubang sabuknya dan mempertahankan celananya dalam kondisi yang pas.

Jangan sampai birokrasi malah menjadi seperti sabuk tinju yang berat dan kebesaran. Sabuk tinju justru sama sekali tidak berfungsi sebagai sabuk celana, tapi justru menjadi beban yang harus dipanggul di pundak.Yang malah berfungsi sebagai simbol kebanggaan saja.
...