Mana yang lebih baik?
Si A yang terlahir dari keluarga dengan standart moral + + + (plus plus plus)
Tetapi karena satu dan lain hal…
berakhir menjadi orang dengan standart moral + (plus)
atau…
Si B yang terlahir dari keluarga dengan standart moral - - - (minus minus minus)
Tetapi dia berjuang keras untuk menjadi lebih baik dan…
berakhir menjadi orang dengan standart moral 0 (nol, biasa, nggak baik nggak buruk)
Mana ya yang lebih baik…si A atau si B…???
Si A nilainya +, dengan momentum - -. Jika momentum ini berlanjut, maka nilai anaknya akan menjadi - . Sedangkan si B nilainya 0, dengan momentum + + +. Jika momentum ini berlanjut, maka nilai anaknya akan menjadi + + +. Tetapi perkara momentum ini hanyalah perkiraan, dan bisa berubah karena banyak faktor.
Sepintas mungkin akan banyak yang mengatakan si B yang lebih baik, karena perjuangan kerasnya. Mungkin juga ada yang mengatakan si A, karena “mempertahankan sesuatu adalah jauh lebih sulit daripada mencapai sesuatu”. Atau mungkin juga ada yang mengatakan bahwa hal itu tidaklah pantas untuk dipermasalahkan. Karena menghakimi manusia adalah urusan Tuhan. Karena manusia sangat subjective dalam melihat suatu permasalahan. Karena sulit bagi manusia untuk bersikap dan berlaku adil terhadap sesama.
Mantab kang
BalasHapus