White Lie

White Lie, atau berbohong untuk kebaikan?
Mungkin tidak apa-apa dalam situasi darurat. Tetapi tidak untuk dijadikan kebiasaan.
Gambar di samping adalah ilustrasinya.

Prinsip dasar:
Kebenaran selalu memberikan manfaat, digambarkan dengan garis panah keemasan ke kanan atas.
Dan kebohongan selalu menghasilkan mudharat, digambarkan dengan garis merah diagonal yang bergerak ke kiri bawah
(gaya gravitasi kebohongan).

Maka didapatkan bahwa sebaik-baiknya pengungkapan kebenaran adalah apabila seimbang dengan manfaatnya (garis emas ke kanan atas).
Dan karena adanya gaya gravitasi kebohongan, maka semakin besar pengungkapan di garis ini, semakin berat rasanya. Semakin besar kebenaran diungkap maka harus semakin besar manfaatnya. Jika manfaatnya kecil, maka tidak ada gunanya mengungkap semua kebenaran. Bahkan kalau tidak ada manfaatnya, maka sebaiknya diam saja, atau silence is golden. Hal ini karena jika melenceng dari garis emas, maka ada konsekuensi-konsekuensi yang harus ditanggung.

Jika kebenaran lebih dipentingkan dibandingkan manfaat dari pengungkapannya, maka ini berarti meninggalkan garis emas bergerak ke kiri atas. Dan karena adanya gaya gravitasi kebohongan, pergerakan akan semakin berbelok ke kiri dan akan melintasi garis vertikal, dimana di sini berarti sudah tidak peduli lagi dengan manfaat-mudharatnya. Kemudian masuk area kiri-atas, dimana termasuk di area ini adalah ghibah, atau membicarakan keburukan orang yang tanpa manfaat biarpun itu kebenaran. Di area ini pula selanjutnya terjadi penurunan kebenaran menjadi kebohongan. Dan akhirnya terjun bebas ke kiri-bawah, dimana fitnah adalah termasuk di area ini.

Bagaimana dengan white lie? Ini dimulai dengan lebih mementingkan manfaat dibandingkan dengan kebenarannya, yang berarti bergerak ke kanan bawah dari garis emas. Dan karena gaya gravitasi kebohongan, maka pergerakan akhirnya akan melintasi garis horisontal, dimana sudah tidak ada lagi kebenaran, tetapi semata-mata hanya ada kebohongan. Selanjutnya adalah seperti biasa, kebohongan akan semakin menjadi-jadi, dan akhirnya bergerak lurus ke kemudharatan, ke area kiri-bawah.

Tentu saja itu hanya ilustrasi dasar saja. Dalam prakteknya akan banyak variasi kerumitan. Salah satunya adalah relatifitas dari definisi manfaat, manfaat yang dimaksud bagi siapa? bagi masyarakat? bagi kelompok tertentu? atau bagi diri sendiri? Paling tidak gambar di atas bisa dipakai untuk bercermin, mengira-ngira di area mana kita sering berada, dan mulai menertawakan diri sendiri.
...