Fokus Demi Tujuan


Cahaya matahari sangat kita butuhkan dan tidak akan membakar tubuh kita, biarpun kita seharian berada di bawah sinarnya. Tetapi sinar yang sama bisa membakar benda dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama jika sinar itu difokuskan pada titik tertentu dengan menggunakan kaca lensa pembesar.

Energi manusia adalah terbatas, maka manusia harus memfokuskan energinya jika ingin melakukan sesuatu yang besar, atau sesuatu yang melebihi kemampuan normalnya. Membuang-buang energi yang terbatas akan mengakibatkan gagalnya pencapaian dari tujuan tersebut, karena energinya kurang mencukupi.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kejadian yang bisa menguras energi fisik, energi mental, dan energi fikir dari seseorang. Misalnya kemacetan, tak jarang orang yang belum terbiasa dengan kemacetan akhirnya menjadi sangat kecapekan pada saat dia sampai di tujuan. Padahal masih banyak hal lain yang harus dikerjakannya di tempat tujuannya itu. Mereka yang sudah terbiasa dengan kemacetan akan menemukan trik untuk meminimalisir energi fisik yang keluar, sekaligus mem-blok keluarnya energi mental dan energi fikir. Sehingga mereka tetap fresh pada saat tiba di tempat kerjanya. Ini karena energi fisik, mental dan fikir itu saling berkaitan.

Seseorang yang sedang mempunyai tujuan besar tidak selayaknya menghambur-hamburkan energinya untuk melayani godaan atau melakukan perbuatan yang tidak perlu. Hambatan umum yang terjadi adalah manusia lain yang ingin mengalihkan perhatian, atau menarik ke permainan mereka, dan ini pasti akan menguras energi. Selalu fokus pada permasalahan utama dan tidak peduli dengan hal-hal lain yang tidak penting dan tidak relevan seperti ejekan, makian, tantangan dan sebagainya, adalah kunci untuk mencapai suatu tujuan. Mereka yang senang menghambur-hamburkan energi untuk melakukan perbuatan yang tidak penting apalagi tidak perlu pastilah seorang pengangguran sejati, biarpun dia punya jabatan tinggi.
...