Uang adalah alat untuk mempermudah manusia dalam tukar menukar barang dan jasa, ini adalah definisi awal dari uang. Dalam perkembangannya uang telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Yang dikejar tidak habis-habisnya sepanjang waktu. Yang membuat dunia berputar. Begitu pentingnya uang sehingga boleh dibilang timbul dua kutub yang berseberangan. Kutub pembenci uang dan kutub pemuja uang. Masing-masing kutub mempunyai argumentasinya sendiri-sendiri dan menghujat kutub lainnya dengan kata-kata seperti: "Manusia sesat kau", dan satunya "Munafik kau".
Tentu saja kedua kutub ini hanya ada dalam imajinasi. Tidak ada orang yang tinggal di sana, dan kalaupun ada mungkin hanya segelintir orang saja, contohnya: para pertapa di puncak-puncak gunung, paman gober, atau mister crab. Di dunia nyata, setiap orang mempunyai posisinya masing-masing di antara kedua kutub tersebut, dan kebanyakan orang berkumpul di dekat garis khatulistiwa dengan kecenderungan ke arah kutub pemuja uang. Dan prinsip yang umum biasanya adalah: "Memang uang bukanlah segala-galanya, tetapi uang membuat hidup jauh lebih mudah, dan tanpa uang hidup menjadi jauh lebih susah". Apakah prinsip ini benar? Entahlah.
Semakin ke arah kutub pemuja uang, seseorang akan semakin yakin bahwa "uang bisa membeli segalanya". Bahkan diri manusiapun bisa dibeli, asal sesuai harganya. Biarpun begitu jauh di dalam hati, orang pasti akan mengakui bahwa ada yang tidak bisa dibeli dengan uang. Salah satunya adalah "harga diri". Diri seseorang mungkin bisa dibeli, tapi tidak dengan harga dirinya. Dan jika harga diri seseorang sudah tersentuh. maka dia akan melakukan apa saja untuk membelanya. Definisi harga diri sendiri mungkin berbeda antara manusia satu dengan lainnya, antara bangsa satu dengan bangsa lainnya. Tetapi secara instinctive setiap orang pasti akan memahami apa itu harga diri. Salah satu definisinya adalah mengkaitkan harga diri dengan kehormatan. Kehormatan sendiri bisa diuraikan menjadi 2: terhormat dan dihormati. Maka didapatkan gambar seperti di bawah:
Terhormat adalah kualitas atau sifat-sifat terpuji yang dimiliki oleh seseorang, tanpa harus mendapat pengakuan dari orang lain, contoh: baik hati, atau sopan, dan ini tidak bisa dibeli dengan uang. Dihormati adalah perlakuan atau pengakuan dari orang lain terhadap seseorang, dan ini sangat subjektif, contoh: menghormati atasan (biarpun mungkin sebenarnya sang atasan menjengkelkan), dan ini bisa dibeli dengan uang. Harga diri dan kehormatan jelas lebih identik dengan "terhormat" dibandingkan dengan "dihormati".
Uang dan "terhormat" tak jarang berada di tempat yang berseberangan, karena tak sedikit yang mencari uang dengan cara yang tidak terhormat. Dan mereka inilah yang biasanya menggunakan uang untuk membeli kehormatan, agar "dihormati". Dan ujung-ujungnya orang-orang tersebut akan jatuh di area 4: Dihormati tapi Tidak Terhormat, area yang paling buruk sesuai dengan urutannya. Dan sekali mereka masuk area tersebut, susah bagi mereka untuk keluar darinya. Anehnya semakin banyak saja orang yang senang di Area 4 ini. Mereka tidak peduli kalau kehormatan di area ini adalah semu, cepat menguap, bahkan berubah menjadi kehinaan. Mereka tidak peduli. Entah kenapa...
...